Minggu, 03 April 2011

Sumur Gumuling


Sumur Gumuling berada di tengah-tengah bangunan berlantai dua ini hanya dapat dimasuki melalui terowongan bawah air saja. Sumur Gumuling secara tradisional konon digunakan sebagai masjid. Di kedua lantainya ditemukan ceruk di dinding yang konon digunakan sebagai mihrab, tempat imam memimpin ibadah. Di bagian tengah bangunan yang terbuka, terdapat empat buah jenjang naik dan bertemu di bagian tengah. Dari pertemuan keempat jenjang tersebut terdapat satu jenjang lagi yang menuju lantai dua. Di bawah pertemuan empat jenjang tersebut terdapat kolam kecil yang konon digunakan untuk berwudu. Jika anda dari Taman sari, sebaiknya mintabantuan guide untuk mengarahkan jalan menuju Sumur Gumuling karena untuk menuju tempat tersebut anda harus melewati jalan perkampungan.

Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai tempat sholat. 

Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian ini memang merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.

Sumber lain mengatakan bahwa Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa bangunan yang bernama Sumur Gumuling dulunya adalah sebuah masjid bawah tanah yang digunakan pada jaman kejayaan Kraton Jogja. Sumur Gumuling merupakan bangunan masjid yang memiliki banyak filosofi dari segi arsitekturnya. Pintu utama Sumur Gumuling hanya terdapat 1 buah, sehingga bilamana kita memasuki dan keluar dari bangunan tersebut harus melewati 1 pintu. Hal tersebut mengartikan bahwa manusia itu lahir dan mati akhirnya akan kembali ke tangan Tuhan. Sumur yang dimaksud itu sendiri ada di tengah-tengah bangunan. Di atas sumur tersebut terdapat tangga-tangga untuk menuju ke lantai dua. Tangga-tangga tersebut ada 5, yang mana menunjukkan 5 macam Rukun Islam. Empat diantaranya menuju ke tengah membentuk suatu pelataran kecil dan satu tangga lainnya menghubungkan ke lantai 2. Maksudnya satu tangga ke atas menunjukan bilamana kita telah “mampu” maka kita bisa menuaikan Rukun Islam yang ke-5 yaitu Menuaikan Ibadah Haji. Pada bangunan lantai 2 terdapat 4 jendela yang mengartikan arah mata angin. Nama Sumur Gumuling itu berarti dari Sumur yang mana Makmum(Umat)-nya berada di sekelilingnya. Imam yang memimpin tidak perlu menggunakan pengeras suara karena konstruksi bangunan yang melingkar menyebabkan adanya gema yang menyebabkan suara menjadi lebih keras.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirimkan komentar Anda!

Administrator